17 HARI MENUJU UN
Waktu terus berjalan maju
Ia tak bisa menunggu
Seperti kuda yang berpacu
Berderap tanpa ragu
Ia tak bisa menunggu
Seperti kuda yang berpacu
Berderap tanpa ragu
Waktu terus bergulir
Mengalir seperti air
Arus yang telah menuju hilir
Bukan lagi air yang sama yg kau temui di sepanjang sungai
Smua telah pun berbeda
Meski jernihnya terkesan sama
Dan kilaunya tetap membuai
Mengalir seperti air
Arus yang telah menuju hilir
Bukan lagi air yang sama yg kau temui di sepanjang sungai
Smua telah pun berbeda
Meski jernihnya terkesan sama
Dan kilaunya tetap membuai
Waktu kan terus berlari
Ia tak mungkin menanti
Bergerak kedepan tanpa henti
Kau tak punya pilihan selain menatap kedepan
Karena segala yang telah terjadi, tak bisa kembali
Susun segalanya lebih baik lagi
Agar tak menyesal di kemudian hari
Tak boleh ada kata menyerah
Jangan biarkan dirimu kalah
Pada keadaan maupun pada amarah
Harusnya kau kuat
Di kelilingi oleh orang-orang hebat
Dengan cinta tanpa syarat
Harusnya kau tetap gigih
Dikepung kasih tanpa pamrih
Dan selaksa do’a mengiringi setiap langkah kaki
pun di setiap tapak-tapak jalan yg kau titi
----------
Sepenuh cinta
yang memenuhi rongga jiwa
Juga nada kasih yang mnggema di angkasa Jiwa
Untk pribadi2 yang luar biasa
Ia tak mungkin menanti
Bergerak kedepan tanpa henti
Kau tak punya pilihan selain menatap kedepan
Karena segala yang telah terjadi, tak bisa kembali
Susun segalanya lebih baik lagi
Agar tak menyesal di kemudian hari
Tak boleh ada kata menyerah
Jangan biarkan dirimu kalah
Pada keadaan maupun pada amarah
Harusnya kau kuat
Di kelilingi oleh orang-orang hebat
Dengan cinta tanpa syarat
Harusnya kau tetap gigih
Dikepung kasih tanpa pamrih
Dan selaksa do’a mengiringi setiap langkah kaki
pun di setiap tapak-tapak jalan yg kau titi
----------
Sepenuh cinta
yang memenuhi rongga jiwa
Juga nada kasih yang mnggema di angkasa Jiwa
Untk pribadi2 yang luar biasa
Bunda
Uswid
Mamak
No comments:
Post a Comment