Saturday, December 8, 2012

Belum bisa disiplin...

Adalah benar bahwa masyarakat Indonesia perlu membudayakan disiplin karena budaya 'molor' yang sudah mengakar dalam...

Seperti juga diriku sendiri, yang masih saja belum bisa betul2 disiplin, meski itu pada apa2 yang kutargetkan dan kujadwalkan sendiri...

Teringat sabtu, 1 Nov 2012, ketika menghadiri Undangan dari sebuah perguruan tinggi dalam rangka "membangun network guru2 Bahasa Inggris dan Arab"...
Undangan yang tidak jelas, mengantarkanku ke tempat ang salah, padahal untuk mencapainya mesti jalan kaki beberapa ratus meter. langsung deh puterbalik dan tnaya sana tanya sini, ternyata tempat yang dituju jauh sekali. harus oper angkot lagi. (di Undangan hanya tertera ballroom kampus, asumsi, kampus 1, ternyata kampus 2).

Dan, praktis aku terlambat sampai ke tempat yang dituju.

Tergopoh gopoh menaiki tangga menuju lantai tiga. dan  sampai di meja pendaftara, panitia tidak ada.
celingak celinguk, menunggu dengan resah, napas ternegah-engah.

Beberapa saat kemudian, muncul dari arah berlawanan, seorang bapak yang dengan kikuk juga mempersilakan untuk mengisi data.

Corat coret sebentar, kemudian menerima sack dan seperangkat modul, pelan2 memasuki ruangan.
Mengendap endap, lebih tepatnya, didera rasa malu, karena terlambat hampir 1 jam.

Dan sekilas pandang ke dalam ruangan.. w.o.w,... kalau ditimbang, berat belakang.. karena yang depan kosong sekali...

jadi teringan ungkapan... perbandingna Jepang dan Indonesia
- kalau ada seminar atau acara semacamnya, maka di Jepang, kalau terlambat, harus puas mendapat kursi paling belakang, karena yang depan sudah penuh terisi, sebaliknya di Indonesia, kalau terlambat, harus siap2 duduk di depan, karena yang belakang sudah penuh.
- begitupun dengan kuliah, dengan fenomena yang sama.

Maka, dengan langkah pasti, di Pede2in (wuiz.. istilah apa ini), langsung melangkah maju kedepan, walau sebenarnya masih ada beberapa bangku kosong dibelakang, tapi aku memilih ke depan, sudah terlambat, tidak ingin ketinggalan materi dan berharap bisa menangkap dengan lebih jelas.... meski kenyataannya,.. aku merasa tak begituantusias mengikutinya...

Tapi begitulah,.. tetap berusaha yang terbaik, menunaikan amanah.. dan selalu percaya.// bahwa pasti selalu ada manfaatnya...

No comments:

Post a Comment